Karya Ilmiah
TESIS (4748) - Kedudukan Istri Dan Anak Dari Perkawinan Mut’ah Dalam Perspektif Hukum Islam Di Indonesia
Kawin mut’ah merupakan bentuk perkawinan yang dilakukan dengan akad dan batasan waktu tertentu yang akan berakhir tanpa proses perceraian. Perkawinan ini dianggap tidak sah menurut Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan karena tidak dilakukan sesuai dengan hukum masing-masing agama dan tidak dicatatkan berdasarkan peraturan perundang-undangan sehingga tidak memiliki legalitas yang jelas. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dari penelitian ini ialah Kedudukan istri dan anak dari perkawinan mut’ah dalam perspektif Hukum Islam di Indonesia dan Upaya perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan anak dalam perkawinan mut’ah. Metode yang digunakan yakni penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Berdasarkan hasil pembahasan, bahwa kedudukan istri dan anak dari perkawinan mut’ah dalam perspektif Hukum Islam di Indonesia adalah istri tidak dianggap sebagai istri sah sehingga tidak berhak atas nafkah dan warisan dari suaminya jika meninggal dunia dan tidak berhak atas harta bersama jika terjadi perpisahan. Begitu pula dengan anak yang dianggap sebagai anak tidak sah atau statusnya sama dengan anak luar kawin yang tidak memiliki hubungan hukum dengan ayahnya sehingga tidak memiliki nashab dan tidak dapat menjadi ahli waris dari ayah kandungnya. Akibat posisi mereka yang lemah di mata hukum yang menyebabkan tidak ada upaya perlindungan terhadap hak-hak perempuan sebagai istri, sedangkan anak yang lahir dari perkawinan mut’ah, bentuk perlindungan yang dapat diberikan adalah berupa pengakuan anak luar kawin yang dapat menerima hibah maupun wasiat wajibah, juga hak-hak anak tersebut tetap di akui oleh negara sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010.
Kata kunci: Perkawinan, Kawin mut’ah, Anak Luar Kawin.
233221042 | 4748 Apr k | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain