Karya Ilmiah
TESIS (4734) - Pertanggung Gugatan Muhil Terhadap Muhal ‘Alaih Dalam Akad Hawalah
Hawalah adalah akad yang menjamin kemudahan pengalihan utang dari satu pihak kepada pihak ketiga. Dalam akad hawalah, terdapat pergantian para pihak, dimana yang semula para pihaknya adalah muhal dengan muhil maka setelah dilaksanakannya akad hawalah akan berganti menjadi muhil dan muhal ‘alaih. Akibat dari bergantinya pihak tersebut, maka dapat menciptakan celah untuk ingkar janji. Untuk mengetahui akad hawalah lebih lanjut, dalam tesis ini akan dibahas mengenai karakteristik akad hawalah dan tanggung gugat nasabah dalam sengketa peralihan utang di perbankan syariah. Maka dari itu, tanggung gugat muhil diperlukan apabila terjadi sengketa dikemudian hari. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan Perundang-undangan (statute approach) dan Pendekatan Konseptual (conceptual approach). Hasil penelitian menunjukkan bahwa akad hawalah memiliki karakteristik yang kuat yaitu pada akad hawalah tidak diperbolehkan mengambil margin dikarenakan sifat dari akad hawalah adalah tabarru’ (akad yang bersifat tolong menolong). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa muhil bertanggung gugat kepada muhal ‘alaih dikarenakan atas beralihnya utang juga diikuti dengan beralihnya pertanggung gugatan dan hubungan hukum para pihaknya. Diharapkan para pihak dalam menunaikan akad hawalah didasari dengan niat murni untuk tolong menolong tanpa meminta imbalan atau tanpa diikuti dengan kewajiban mengembalikan dikemudian hari, serta dalam bermuamalah diharapkan dapat tetap menjalankan akad dengan memperhatikan ketentuan Fatwa DSN-MUI terkait pengalihan utang.
233221002 | 4734 Ist p | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain