TESIS (4698) - Akibat Hukum Dalam Perspektif Hukum Islam Jika Istri Mengalami Gangguan Jiwa Dalam Sebuah Perkawinan

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

Karya Ilmiah

TESIS (4698) - Akibat Hukum Dalam Perspektif Hukum Islam Jika Istri Mengalami Gangguan Jiwa Dalam Sebuah Perkawinan

Anindya Prasasya Puteri - Nama Orang; Dr. Prawitra Thalib, S.H., M.H. - Nama Orang; Dr. Fiska Silvia Raden Roro, S.H., M.M., LL.M. - Nama Orang;

Pada dewasa ini salah satu suami atau istri yang mengidap gangguan jiwa diceraikan oleh pasangannya, karena bagi mereka gangguan jiwa adalah suatu penyakit yang sukar atau bahkan sulit untuk disembuhkan dan dapat membahayakan keluarganya terutama pada anak. Penetapan hak asuh anak (Hadhanah) yang belum mumayyiz pasca perceraian jatuh kepada ibu atau kerabat pihak ibu. Namun ada juga yang penetapan hak asuh anaknya jatuh kepada ayah, salah satu penyebabnya adalah karena sang ibu mengalami gangguan jiwa. Gangguan kejiwaan itu sendiri adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa gangguan jiwa sebagai alasan penyebab perceraian menurut Hukum Islam dan menganalisa gangguan jiwa sebagai pertimbangan hak asuh anak menurut Hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif yang dilakukan berdasarkan aturan-aturan hukum yang ditelaah guna menemukan solusi permasalahan isu hukum dalam penelitian sehingga menggunakan sumber bahan hukum yang terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi, atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan, putusan-putusan hakim, hasil karya ilmiah para sarjana, dan hasil penelitian. gangguan jiwa dapat dijadikan alasan untuk mengajukan perceraian baik melalui talak ataupun gugatan perceraian. Selain dijadikan alasan untuk mengajukan perceraian, gangguan jiwa juga sebagai penghalang untuk mendapatkan hak asuh anak (hadhanah) yang belum mumayyiz, karena tidak dapat menjamin keselamatan jasmani dan rohani anak sebagaimana yang ditemukan dalam prakteknya pada Putusan Pengadilan Agama Nomor 1190/Pdt.G/2018/PA.Bgr dan Putusan Pengadilan Agama Nomor 1026/Pdt.G/2018/PA.Mlg. Sedangkan pada Putusan Pengadilan Agama Nomor 206/Pdt.G/2018/PA.Yk. hak asuh anak jatuh pada ibu karena anak-anak tersebut dalam pengasuhannya telah tumbuh baik secara fisik dan mental.

Ketersediaan

032024253056 4698 Put a Ruang Tesis Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri: -
No. Panggil: 4698 Put a
Penerbit: Surabaya : Fakultas Hukum Unair., 2024
Deskripsi Fisik: -
Bahasa: Indonesia
ISBN/ISSN: -
Klasifikasi: NONE
Tipe Isi: -
Tipe Media: -
Tipe Pembawa: -
Edisi: -
Subjek: GANGGUAN JIWA
PERCERAIAN
Talak
Hak Asuh Anak
Hadhanah
Mumayyiz
Info Detail Spesifik: -
Pernyataan Tanggungjawab: -

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas

Tidak Ada Data

Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar