Karya Ilmiah
TESIS ( 4356 ) - Pelaksanaan Kekuasaan Penyidikan Oleh Kejaksaan Agung Sebagai Subsistem Peradilan Di Indonesia Dalam Penegakan Hukum Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi
ABSTRAK
Pada Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang Kejaksaan memberikan kewenangan bagi jaksa agung untuk melakukan penyidikan terhadap jaksa yang diduga melakukan tindak pidana korupsi. Hal tersebut akan menimbulkan conflict of interest dalam melakukan penyidikan terhadap jaksa yang melakukan tindak pidana, sehingga penegak hukum yang lain sangat sulit untuk melakukan penyidikan yang baik. Secara yuridis dan faktual, sub-sistem Sistem Peradilan Pidana (SPP) sebagai pengemban kekuasaan penegakan hukum, tidak bernaung dalam satu atap kekuasaan yudikatif. Kepolisian dan Kejaksaan dua pilar penegakan hukum dalam fungsi penyidikan dan penuntutan disamping Lembaga Pemasyarakatan sebagai pelaksana pidana di bawah kendali kekuasaan Pemerintah, adanya kewenangan jaksa agung dalam melakukan penyidikan terhadap jaksa-jaksa yang melakukan tindak pidana korupsi akan menimbulkan diferensiasi fungsional terhadap kejaksaan dan kepolisian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian statute approach, conceptual approach dan case approach yang dilakukan dengan sistematis sehingga menghasilkan penelitian yang objektif.
Kata Kunci : Conflict of interest, diferensiasi fungsional, kejaksaan.
031724153025 | 4356 Wid p | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain