Karya Ilmiah
TESIS (4213) - Pembentukan Sistem Hukum Lisensi Satu Pintu Untuk Memfasilitasi Penciptaan Cover Lagu Dan/Atau Musik Tanpa Melanggar Hak Cipta
Penulisan ini beranjak dari masih ditemukannya pelanggaran Hak Cipta lagu dan/atau musik yang dilakukan oleh pelaku cover lagu dan/atau musik yang digunakan untuk mendongkrak popularitas mereka. Praktek cover lagu dan/atau musik tersebut, yang notabene merupakan suatu karya derivatif dapat menjadi suatu pelanggaran terhadap hak yang dimiliki oleh Pencipta atau Pemegang Hak Cipta lagu dan/atau musik jika para pelaku cover lagu dan/atau musik tidak memiliki izin dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta atas tindakannya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan konseptual, pendekatan perundang-undangan, dan pendekatakan perbandingan untuk menemukan sistem yang baik bagi Pencipta dan Pemegang Hak Cipta lagu dan/atau musik maupun pihak pengguna untuk mengurangi risiko terjadinya pelanggaran Hak Cipta.
Berdasarkan metode yang digunakan, dihasilkan analisis bahwa LMK dan LMKN, yang merupakan lembaga Collective Management Organization di Indonesia hanya berwenang untuk mengelola beberapa hak ekonomi dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta lagu dan/atau musik yang termasuk dalam performing rights. Sedangkan dalam cover lagu dan/atau musik, memiliki dua kemungkinan yang berkaitan dengan hak ekonomi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta, yaitu performing rights dan mechanical rights. Cover lagu dan/atau musik jika ditampilkan secara langsung ke publik oleh seorang performer, maka hal tersebut termasuk berkaitan dengan performing rights dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta lagu dan/atau musik aslinya. Sedangkan jika cover lagu dan/atau musik tersebut diproduksi dalam bentuk fisik maupun digital, maka hal itu erat kaitannya dengan mechanical rights dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta lagu dan/atau musik aslinya. Namun dengan digunakannya metode perbandingan, ditemukan lembaga-lembaga di dunia yang berwenang atas mechanical rights dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta lagu dan/atau musik seperti HFA, MLC, TuneLicensing, NCB, dan GEMA. Sistem hukum yang digunakan oleh lembaga-lembaga tersebut diharapkan dapat diadaptasi oleh Indonesia agar memiliki sistem pengelolaan royalti yang efektif seperti dalam hal permohonan lisensi, penghitungan penggunaan, penghitungan royalti, dan pembayaran royalti sehingga memberikan kemudahan akses bagi para pengguna lagu dan/atau musik.
032014153005 | 4213 Ala p | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain