Karya Ilmiah
TESIS (4031) - Hak Kreditor Atas Objek Gadai Saham Bilamana Perseroan Terbatas Yang Mengeluarkan Saham Dinyatakan Pailit
Tesis ini berjudul HAK KREDITOR ATAS OBYEK GADAI SAHAM
BILAMANA PERSEROAN TERBATAS YANG MENGELUARKAN SAHAM
DINYATAKAN PAILIT. Dengan 2 (dua) pokok permasalahan yaitu: (1) Kedudukan
kreditor pemegang gadai saham bilamana Perseroan Terbatas yang mengeluarkan
saham tersebut dinyatakan pailit.; dan (2) Upaya kreditor pemegang gadai saham
bilamana Perseroan Terbatas yang mengeluarkan saham dinyatakan pailit. Metode
Penelitian ini menggunakan metode Yuridis Normatif, dengan menggunakan
Pendekatan Perundang-Undangan (Statute approach) dan Pendekatan Konseptual
(Conceptual approach) yang menggunakan bahan hukum primer dan sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa dalam suatu perjanjian gadai
saham antara bank sebagai kreditor pemegang gadai saham dan debitor pemberi gadai
saham terdapat klausul mengenai penyerahan saham-saham yang digadaikan dan
pemberian kuasa untuk melaksanakan hak-hak yang dimiliki Pemegang Saham
sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat (1) UUPT kepada kreditor pemegang gadai
saham, sampai utang debitor pemberi gadai kepada kreditor pemegang gadai lunas. Hal
ini membawa konsekuensi yaitu kreditor pemegang gadai saham berkedudukan
layaknya sebagai Pemegang Saham terhadap Perseroan Terbatas yang mengeluarkan
saham yang digadaikan tersebut. Jika Perseroan Terbatas yang mengeluarkan saham
yang digadaikan dinyatakan pailit maka menghilangkan nilai ekonomis saham yang
digadaikan dan hal ini mengakibatkan saham yang digadaikan dapat dikategorikan
musnah. Hal ini menyebabkan bank kehilangan hak kebendaan atas saham yang musnah
tersebut sebagai benda jaminan gadai. Oleh karena itu, kedudukan bank selaku kreditor
pemegang gadai saham yang semula sebagai kreditor preferen menjadi kreditor
konkuren.
Kemudian ada dua bentuk upaya hukum yang dapat dilakukan oleh kreditor
pemegang gadai saham bilamana Perseroan Terbatas yang mengeluarkan saham
dinyatakan pailit. Pertama, secara preventif dalam perjanjian antara kreditor pemegang
gadai saham dan debitor pemberi gadai saham harus dicantumkan klausul mengenai
penggantian obyek jaminan tambahan untuk mengantisipasi suatu peristiwa yang
mengakibatkan nilai saham yang dijaminkan musnah, salah satunya akibat Perseroan
Terbatas yang mengeluarkan saham pailit. Kedua, secara represif apabila debitor
pemberi gadai mengabaikan klausul penggantian obyek jaminan tambahan sebagai
upaya hukum preventif maka kreditor dapat mengeksekusi obyek jaminan pokoknya.
Namun, apabila nilai eksekusi obyek jaminan itu tidak cukup untuk melunasi seluruh
utang debitor kepada kreditor maka kreditor dapat melakukan gugatan wanprestasi baik
gugatan perdata biasa atau gugatan sederhana.
Kata Kunci : Hak Kreditor, Gadai Saham, Perseroan Terbatas, Kepailitan,
Perjanjian Jaminan Gadai Saham.
031824253037 | 4031 Put h | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain