Karya Ilmiah
TESIS (3504) - Peran Anak Sebagai Pemicu Terjadinya Tindak Pidana Persetubuhan
Tipe penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah yuridis normatif
(legal research), dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute
approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), dan pendekatan kasus
(case approach). Permasalahan dalam tesis ini yaitu: Kausalitas terjadinya tindak
pidana yang melibatkan anak sebagai korban dan Ratio decidendi putusan hakim
dalam mempertimbangkan peran anak sebagai pemicu terjadinya tindak pidana
Masalah korban adalah masalah manusia maka sudah sewajarnya apabila
kita berpegang pada pandangan yang tepat mengenai manusia serta eksistensinya.
Tidak ada seorangpun yang secara normal menghendaki dirinya dijadikan korban,
sasaran ataupun obyek dari kejahatan. Tetapi, dari sisi korban, karena keadaan
yang ada pada korban atau karena sikap dan perilakunyalah yang membuat pelaku
terangsang untuk menjalankan niat jahatnya. Mereka yang dipandang lemah, baik
dari sisi fisik, mental, sosial atau hukum relatif lebih memancing pelaku untuk
melaksanakan kejahatannya. Tentu saja dengan melihat serta memahami
pengertian serta penempatan posisi korban dengan semestinya maka, akan
menghindari pemahaman-pemahaman yang keliru terhadap korban oleh
masyarakat, maupun alat-alat penegak hukum serta lembaga pengadilan secara
kusus.
Korban dalam putusan Pengadilan Negeri Nganjuk Nomor
285/Pid.Sus/2016/PN.Njk termasuk kedalam jenis korban Provocative victims,
yaitu mereka yang menimbulkan rangsangan terjadinya kejahatan. Jenis korban
semacam ini merupakan korban yang aktif dan memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk melakukan kejahatan. Ironisnya dalam putusan Pengadilan
Negeri Nganjuk Nomor 285/Pid.Sus/2016/PN.Njk., Majelis Hakim sama sekali
tidak mempertimbangkan jenis korban dan peran dari korban sehingga terjadi
tindak pidana. Sedangkan dalam Putusan Nomor: 91/Pid.Sus/2018/PN.NJK.
termasuk kedalam jenis korban Biologically week victims, yaitu mereka yang
secara fisik memiliki kelemahan yang menyebabkan ia menjadi korban.
Berdasarkan duduk perkara sebagaimana putusan Nomor:
91/Pid.Sus/2018/PN.NJK. korban sudah berusaha menolak ajakan terdakwa,
tetapi karena korban tidak berdaya karena kelemahan fisiknya sebagai seorang
perempuan, akhirnya terdakwa dengan leluasa melakukan tindak pidana
persetubuhan.
Kata Kunci: Anak, Korban Tindak Pidana, Tindak Pidana Persetubuhan
031714153023 | 3504 | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain