Karya Ilmiah
TESIS (3336) - Parate Execute Dalam Fidusia Kendaraan Bermotor
Masyarakat cenderung memiliki perilaku konsumtif terhadap kendaraan
bermotor, maka dibutuhkan barang jaminan untuk memperoleh kredit. Dalam
perjanjian pembiayaan kredit kendaraan bermotor menggunakan jaminan fidusia
untuk mempermudah tindakan eksekusi yang dilakukan, seperti parate executie
sebagaimana dapat dilihat Undang-undang Fidusia pada Pasal 15 Ayat 3 yang
menyatakan bahwa, “Apabila debitor cidera janji, penerima fidusia mempunyai
hak untuk menjual benda yang menjadi obyek jaminan fidusia atas kekuasaannya
sendiri.” Penelitian ini menggunakan pendekatan undang-undang (statute
approach) dengan analisa bahan hukum menggunakan metode deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan parate executie yang
didasarkan atas perjanjian jaminan fidusia yang belum didaftarkan dalam
pembiayaan pembelian kendaraan bermotor oleh kreditor terhadap debitor yang
melakukan wanprestasi tidak memiliki kekuatan hukum dan dianggap batal demi
hukum karena tidak memenuhi persyaratan sahnya perjanjian. Selain itu,
Tindakan yang dapat dilakukan oleh kreditor terhadap wanprestasi yang dilakukan
debitor yakni dalam bentuk macetnya angsuran debitor kendaraan bermotor
adalah dengan melakukan proses eksekusi dengan cara mengajukan gugatan
perdata ke Pengadilan Negeri melalui proses Hukum Acara Perdata yang diawali
dengan mengajukan gugatan hingga turunnya Putusan Hakim yang memiliki
kekuatan hukum yang tetap. Setelah dinyatakan menang dalam perkara dalam
peradilan kreditor dapat mengajukan pelaksanaan putusan (eksekusi) berupa sita
objek jaminan dalam hal ini adalah kendaraan bermotor.
Kata kunci : Fidusia, Parate Executie, kreditor
031614253080 | 3336 | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain