Karya Ilmiah
TESIS (2761) - Kedudukan Salinan Akta Dalam Hal Musnahnya Protokol Notaris Disebabkan Force Majeure
Seiring dengan pentingnya kepastian hukum yang diwujudkan dalam
suatu alat bukti yang kuat, maka kedudukan Notaris sebagai Pejabat Umum yang
satu-satunya berwenang untuk membuat akta otentik (kecuali ditentukan lain oleh
undang-undang) juga semakin penting. Terlepas dari semua hal yang
dimungkinkan dapat membantu membuktikan telah adanya pembuatan akta,
notaris harus mempunyai minuta akta/akta asli sebagai bagian dari protokol
notaris sebagai bukti telah dibuatnya suatu akta.
Dalam menyimpan dan menjaga protokol notaris merupakan salah satu
tugas yang harus dijalankan oleh seorang Notaris dalam pelaksanaan jabatannya.
Hilang/musnahnya suatu protokol notaris dapat membawa banyak kerugian baik
untuk para pihak maupun Notaris itu sendiri.
Dalam tesis ini, suatu kasus yang terjadi di daerah Subang, Jawa Barat,
menjadi ide dari tesis ini, tentang terbakarnya kantor Notaris berserta barang-
barang didalamnya. Penulis menitik beratkan pada tanggung jawab Notaris selaku
pejabat umum yang diberi tanggung jawab dalam menyimpan dan menjaga suatu
protokol notaris dalam hal terjadi suatu kejadian yang terjadi diluar
kemampuannya (Force Majeure), serta kemampuan dari sebuah salinan akta yang
merupakan salah satu produk dari Notaris dalam pembuktian dalam hukum
perdata.
Berdasarkan hasil analisa, suatu salinan akta dalam proses pembuktian
dianggap merupakan salah satu akta otentik, akan tetapi suatu salinan akta tidak
dapat menggantikan posisi minuta akta sebagai salah satu bagian dari protokol
notaris, serta Notaris tidak dapat bertanggung gugat apabila hilang/musnahnya
suatu protokol notaris terjadi akibat suatu keadaan memaksa (Force Majeure).
031142083 | 2761 | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain