Karya Ilmiah
TESIS (2374) - Implementasi Klausula Force Majeure Dalam Sengketa Kontrak Komersial
Keadaan yang ada pada saat akhir kontrak atau setelah penandatanganan kontrak tentu
tidak dapat diduga oleh para pihak. Hal yang pada dasarnya terjadi di luar kekuasaan para pihak
dapat mengakibatkan batalnya suatu perjanjian. Force Majeure atau yang dikenal dengan
keadaan kahar dalam istilah hukum Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 1244 dan Pasal
1245 BW merupakan suatu peristiwa yang menghalangi pemenuhan prestasi oleh debitor
sehingga hal tersebut mengakibatkan kerugian kepada kreditor. Akan tetapi hal tersebut tidak
dapat dipertanggungjawabkan kepada debitor mengingat adanya keadaan yang tidak disengaja
oleh debitor dan keadaan tersebut terjadi di luar kesalahan debitor. Berbeda dengan doktrin
hardship dalam Common Law, yang tidak mengakibatkan pembatalan terhadap perjanjian, akan
tetapi hanya mengakibatkan penundaan terhadap pemenuhan prestasi dalam perjanjian akibat
terjadinya peristiwa tidak terduga yang mengakibatkan perubahan terhadap keseimbangan dalam
pelaksanaan kontrak.
Berdasarkan metode Doctrinal Research, tesis ini menggunakan Pendekatan Konseptual
dan Pendekatan Undang - Undang untuk memberikan pemahaman dasar mengenai klausula
Force Majeure. Setelah meninjau beberapa literatur, peraturan, dan jurnal, dapat digambarkan bahwa
karakteristik klausula force majeure terdiri dari dua elemen utama. Pertama adalah hipotesis
mengenai apa yang dimaksud dengan force majeure, dan yang kedua adalah akibat dari
terjadinya force majeure bagi para pihak yang terlibat perjanjian.
Kata Kunci: Kontrak Komersial, Klausula Force Majeure, Akibat Force Majeure
031314153028 | 2374 | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain