Karya Ilmiah
TESIS (1642) - Aspek Pembiayaan Dalam Kontrak Build, Operate dan Transfer (BOT)
Pemerintah memiliki tugas dalam pembangunan infrastruktur demi terwujudnya
pertumbuhan ekonomi yang menuju pada kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat. Namun masalah yang utama yang sering dihadapi adalah
keterbatasan dana karena pembangungan infrastruktur itu memerlukan dana yang
cukup besar. Salah satu jalan yang dapat ditempuh pemerintah adalah dengan cara
mengandeng pihak swasta dimana pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta
(investor) yang diwujudkan dalam bentuk perjanjian, salah satunya yang sering
digunakan adalah dengan kerjasama proyek Build, Operate, and Transfer (BOT).
Dimana pemilik lahan (dalam hal ini pemerintah) menyerahkan pembangunan
proyeknya kepada pihak investor untuk membiayai pembangunan. Dalam jangka
waktu tertentu pihak investor ini diberi hak untuk mengelola bangunan yang
bersangkutan guna diambil manfaat ekonominya. Setelah lewat jangka waktu
yang diperjanjikan, pengelolaan bangunan yang bersangkutan diserahkan kembali
kepada pemilik lahan secara penuh. Tesis ini memaparkan bagaimana pembiayaan
yang dapat ditempuh oleh investor untuk membiayai proyek BOT. Pembiayaan
tersebut dapat bersumber dari equity milik investor sendiri dan melalui pinjaman
kepada Bank. Prosentase yang digunakan oleh investor untuk pembiayaan proyek
BOT ini adalah 30% menggunakan equity investor dan 70% menggunakan
pinjaman perbankan. Tentunya investor sebagai debitor harus memenuhi prinsip
five’c of credit analysis yang salah satunya adalah collateral (jaminan) dimana
pada umumnya jaminan yang diberikan kepada bank adalah tanah yang akan
digunakan untuk proyek BOT yang berstatus tanah Hak Guna Bangunan diatas
tanah Hak Pengelolaan.
031042026 | 1642 | Ruang Tesis | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Digudangkan |
Tidak tersedia versi lain