Karya Ilmiah
TESIS (1372) - Tanggung Jawab Notaris Dalam Pembuatan Akta Yang Melanggar Peraturan Perundang-Undangan (Kajian Terhadap Pembuatan Akta Perjanjian Pemberian Kredit)
Kewenangan notaris membuat akta pengakuan utang dalam perjanjian
kredit antara nasabah dengan bank kadangkala diragukan keabsahannya, hal ini
disebabkan pihak bank turut intervensi dengan membuat draf-draf yang digunakan
sebagai dasar pembuatan akta, sehingga notaris tinggal memuat apa yang
diinginkan oleh pihak bank. Klausula perjanjian pun lebih banyak ditentukan oleh
bank sehingga banyak beban yang harus ditanggung oleh nasabah..
Permasalahan dalam penelitian ini adalah karakteristik akta otentik yang
dibuat oleh notaris untuk akta perjanjian pemberian kredit dan akibat hukum akta
perjanjian pemberian kredit yang dibuat oleh notaris atas kemauan bank yang
melanggar peraturan perundang-undangan dibidang Perbankan dan Jabatan
Notaris.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yuridis normatif dengan
menggunakan pendekatan undang-undang (statute approach) dan pendekatan
konseptual (conceptual approach). Bahan hukum yang digunakan yaitu bahan
hukum primer dan bahan hukum sekunder.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa akta yang dibuat oleh notaris tersebut
telah memenuhi syarat otentik sebagai suatu akta yaitu mempunyai kekuatan
pembuktian formal, materiil dan lahiriah, namun di dalam akta tersebut tercantum
klausula yang didasarkan atas kehendak bank sebagai salah satu penghadap yang
melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya akibat hukum
akta tersebut adalah cacat secara yuridis. Kekuatan akta tersebut menjadi tidak
lagi otentik karena klausula yang dicantumkan tersebut mengakibatkan salah satu
pihak menderita kerugian.
030810707 | 1372 | Ruang Tesis | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Digudangkan |
Tidak tersedia versi lain