Karya Ilmiah
TESIS (4067) - Pertanggugjawaban Pidana Terhadap Anak Pelaku Pengulangan Tindak Pidana
Anak yang Berkonflik dengan Hukum dapat kembali melakukan tindak pidana, hal tersebut
dikarenakan aturan yang terdapat dalam UUSPPA belum sepenuhnya menunjukkan sanksi yang
tegas pada Anak yang Berkonflik dengan Hukum sehingga anak tersebut dapat kembali melakukan
tindak pidana serupa atau yang lainnya. Penelitian ini mengangkat rumusan masalah sebagai
berikut; Apakah sanksi pidana dapat diterapkan pada Anak yang berkonflik dengan hukum yang
melakukan tindak pidana pada saat berada di Pusat Layanan Anak Terpadu?, dan Apakah
pengulangan tindak pidana yang diatur dalam KUHP dapat ditetapkan terhadap Anak berdasarkan
UU SPPA ?, dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual serta
pendekatan kasus diperoleh hasil analisis Berdasarkan tijauan UU SPA bahwa seharusnya anak
meskipun sebagai pelaku tindak pidana pengulangan (residivis) juga dipertimbangkan
kesejahteraaan serta menghindari pembalasan dengan memberikan hukuman tidak dengan
pemberatan namun melihat kepentingannya sebagai anak, karena anak tidak memiliki kemampuan
bertanggung jawab jika berhadapan dengan hukum. Jika ditinjau dalam Undang-undang Nomor
35 Tahun 2014 Tentang Perlidungan Anak, tidak dikenal anak sebagai pelaku tetapi lebih
menekankan anak sebagai korban tindak pidana. Pada dasarnya UU Perlindungan Anak
menjelaskan perlindungan anak sebagai korban kejahatas. Berbeda halnya dengan UU SPA bahwa
perlindungan anak sebagai pelaku kejahatan.
Kata Kunci : Pertanggungjawaban Pidana, Perlindungan Anak , Pengulangan Tindak
Pidana.
031714153045 | 4067 Pri p | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain